Malam tanpa hari, hujan tanpa air,dan jiwa tanpa hati, itu adalah pepatah dari sang penyair dari tahun 70an, bunda Dorce. Hari ini adalah tanggal 16 Januari 2013, tapi si blog cantuminnya 1 hari dimana gue ngetik ini, gue juga engga ngerti kenapa, mungkin ini yang dinamakan takdir. Sama halnya kaya pertama kali gue lihat dia 6 tahun 9 bulan silam, gue merasakan adanya getaran yang sangat engga biasa di tubuh gue, bukan getaran di tubuh yang sebenarnya, tapi disini nih, di Hati.
Sosoknya yang lemah gemulai, dan parasnya yang menawan membuat gue merasa waktu tuh kaya slow motion. Pada saat itu gue cuma berharap gue bisa menjabat tangannya dan berkata "Hai my name is Jack, Jack Dawson". tapi itu engga mungkin, gue engga ada nyali buat ngomong sama dia, jangan kan ngomong, mendekat saja rasanya seperti tubuh akan meleleh. Tapi gue berfikir, engga bisa kaya gini terus yang cuma mandangin dia dari radius 100 meter, kaya gitu tuh bukan W angetzz. Pada hari dimana semua energi dan keberanian gue terkumpul, gue mulai melangkah dan melangkah, melawan semua ombak dan badai yang menerjang, gue hadang dengan tubuh gue yang mungil (dulu), dan pada akhirnya gue sampai depan dia dan mengeluarkan kalimat yang gue sendiri engga percaya gue mengatakan itu, gue berkata " @#!!@$@#!@!*&^@!**##//'>?$%$#@ " . Ternyata gue bungkam seribu bahasa didepan dia. Dan gue salah ternyata, gue belum cukup kuat buat berhadapan langsung sama wanita itu, wanita yang gue idam-idamkan dari dulu gue masih kecil pada saat gue belum mengenal arti CINTA.
Sosoknya yang lemah gemulai, dan parasnya yang menawan membuat gue merasa waktu tuh kaya slow motion. Pada saat itu gue cuma berharap gue bisa menjabat tangannya dan berkata "Hai my name is Jack, Jack Dawson". tapi itu engga mungkin, gue engga ada nyali buat ngomong sama dia, jangan kan ngomong, mendekat saja rasanya seperti tubuh akan meleleh. Tapi gue berfikir, engga bisa kaya gini terus yang cuma mandangin dia dari radius 100 meter, kaya gitu tuh bukan W angetzz. Pada hari dimana semua energi dan keberanian gue terkumpul, gue mulai melangkah dan melangkah, melawan semua ombak dan badai yang menerjang, gue hadang dengan tubuh gue yang mungil (dulu), dan pada akhirnya gue sampai depan dia dan mengeluarkan kalimat yang gue sendiri engga percaya gue mengatakan itu, gue berkata " @#!!@$@#!@!*&^@!**##//'>?$%$#@ " . Ternyata gue bungkam seribu bahasa didepan dia. Dan gue salah ternyata, gue belum cukup kuat buat berhadapan langsung sama wanita itu, wanita yang gue idam-idamkan dari dulu gue masih kecil pada saat gue belum mengenal arti CINTA.
"Buat gue dia adalah sosok wanita yang menyadarkan arti Cinta yang sebenarnya"
MCR
0 komentar:
Posting Komentar